Wujudkan Kota Agropolitan, Banjar Fokuskan Sektor Pertanian

Kementan Terus Tingkatkan Kesejahteraan Sumber Daya Manusia (SDM) Pertanian dan Kedaulatan Pangan melalui Temu Teknis Penyuluh, Petani dan Santri Milenial. Kali ini Kota Banjar, Jawa Barat yang menjadi tuan rumah Temu Teknis Penyuluh Petani dan Santri Milenial pada Jumat 29 Maret 2019.

Berbagai upaya telah dilakukan untuk mewujudkan Kota Banjar sebagai kota agropolitan. Beberapa di antaranya adalah pembelajaran efektif tentang pertanian, dukungan sarana dan prasarana terkait, pembangunan saluran irigasi, pengendalian hama dan penyakit tanaman serta pengelolaan pertanian ramah lingkungan. Walikota Banjar, Ade UU Sukaesih dalam sambutannya mengajak seluruh pihak terkait untuk mewujudkan Kota Banjar sebagai kota Agropolitan.

Dijelaskan oleh Ade, bahwa Kota Banjar memiliki strategi pemanfaatan lahan dan pekarangan. "Kota Banjar memang tidak terlalu luas, tapi masyarakat di sini memanfaatkan lahan dan pekarangan secara efektif. Prinsipnya adalah tidak boleh ada tanah yang terbengkalai. Kita menggerakan Kawasan Rumah Tangga Lestari (KRTL) dimana masyarakat membentuk kelompok untuk menghijaukan dan memanfaatkan pekarangan. Pada tahap awal, setiap kelompok diberi bantuan Rp 5 juta. Dalam satu kelompok memiliki anggota hingga 50 orang. Upaya ini mengalami perkembangan yang luar biasa, kini setiap kelompok telah menikmati manfaat dari KRTL.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian (Kementan), Momon Rusmono, menekankan bahwa Temu Teknis ini menjadi tonggak sejarah peningkatan daya saing SDM pertanian di Kota Banjar. "Kota Banjar ini unik. Jika kota lainnya memilih untuk memfokuskan diri pada produksi non-pertanian, maka Banjar dengan tegas mengukuhkan diri sebagai kota berbasiskan pertanian, sebagai agropolitan," papar Kabadan mengapresiasi upaya pemerintah dan masyarakat Kota Banjar.

Memang tidak bisa dipungkiri, terlihat antusiasme yang tinggi baik dari pemerintah kota maupun masyarakat dalam mendorong Kota Banjar sebagai kota agropolitan. Sebagai wujud nyata apresiasi terhadap perkembangan sektor pertanian di Kota Banjar, Kementan menyalurkan bantuan berupa 10 unit traktor, 5 unit cultivator,5 unit pompa air, 10 unit handsprayer, 4.000 ekor ayam kampung, 50 ekor domba, 12.500 kg padi hibrida, 5 unit power threser, 1000 batang benih mangga, 6.000 batang benih kelapa, serta berbagai benih sayuran lainnya yang total semuanya mencapai 1,3 Milyar Rupiah.

“Pertanian harus mampu meningkatkan kesejahteraan dan menurunkan jumlah tingkat kemiskinan di Indonesia. Lebih jauh, Indonesia memiliki cita-cita menjadi Lumbung Pangan Dunia pada 2045. Dan Kota Banjar, seperti halnya daerah lain di Indonesia, akan membantu mewujudkan hal ini," ungkap Kabadan optimis. Diakhir kunjungannya Kabadan membagi-bagikan cendramata bagi para kelompok tani, Kelompok Wanita Tani (KWT), santri milenial dan juga para penyuluh pertanian lapangan secara langsung, dengan membagikan 2 ekor domba, puluhan ayam, Handphone serta voucher e-commerce. (NL).

Pengumuman Terkait