Sambas, Kalbar - Sekretaris Badan SDM Pertanian Kementan, Surahman Suwardi menyambut gembira hasil panen padi di Kabupaten Samba, Provinsi Kalimantan Barat dengan luasan panen 68.435 hektar, produktivitas rata-rata tiga ton per hektar gabah kering panen (GKP) menghasilkan 102.000 ton.
"Setelah dikonsumsi penduduk setempat hampir 20% dan kelebihan produksi dipasarkan ke Pulau Natuna di Provinsi Riau Kepulauan sebagai pasar utama ekspor beras Sambas," kata Surahman usai panen padi di Desa Seranggam, Kecamatan Selakkau Timur, Sabtu siang (23/12).
Kepala Dinas Pertanian Sambas, A Mubarak mengatakan bahwa lahan pertanian untuk padi di Sambas berada di ladang dan sawah, dengan luas panen 68.345 hektar dengan dua kali musim tanam dan provitas tiga ton per hektar, dan hasil produksi 102.000 ton setelah dikurangi konsumsi 675.000 warga Sambas diraih surplus beras 80%.
"Perjalanan saya dari Jakarta ke Pontianak dilanjutkan perjalanan darat lima jam ke Sambas terasa setimpal dengan kebahagiaan saya setelah mengetahui hasil panen di sini tergolong luar biasa, karena surplus 80 persen setelah dikonsumsi penduduk Sambas," kata Surahman menjawab pers didampingi Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Kalbar, Akhmad Musyafak dan Ketua Gapoktan Prima Mandiri, Hidayanto.
Surahman mengaku surprise pada provitas padi sawah dan ladang di Desa Seranggam, Kecamatan Selakkau Timur bisa mencapai 6,6 ton GKP dan setelah susut 15% menjadi gabah kering giling (GKG) sehingga dihasilkan hampir lima ton GKG tiap hektar.
"Saya harapkan Gapoktan Prima Mandiri dapat mengajak anggota kelompok tani untuk meningkatkan produksi padi, sehingga hasilnya dapat dikonsumsi penduduk di Selakkau Timur karena Sambas berhasil menjadi kabupaten yang swasembada beras seperti halnya di Kabupaten Sanggau.
Sebelumnya diberitakan, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Momon Rusmono melakukan panen padi di Desa Bungkang, Kecamatan Sekayam, sebagai bagian dari ´safari panen´ pekan ini yang diawali dari Pandeglang (Banten), Semarang (Jawa Tengah), Cirebon (Jawa Barat).
Luas Panen Nasional Total luas panen padi nasional pada Desember 2017 mencapai 1,1 juta hektar dengan realisasi produksi 6 juta ton GKG atau 3 juta ton beras. Produksi ini mampu memenuhi kebutuhan konsumsi beras nasional 2,6 juta ton atau surplus 0,4 juta ton.
Menurut Suwardi, terjaminnya produksi padi Kabupaten Sambas lantaran koordinasi dan sinergi pemerintah pusat di Jakarta dan daierah untuk terus menjamin dan meningkatkan produksi padi. Misalnya, untuk mengantisipasi dampak paceklik, pemerintah telah menyalurkan bantuan cukup banyak ke petani, seperti pompa air, traktor, benih berkualitas, rehabilitasi jaringan irigasi tersier, embung dan lainnya.
“Pendampingan dan terjun ke lapangan pun masif dilakukan untuk memantau perkembangan tanaman, jadi proses produksi berjalan lancar,” katanya.
Terkait hal ini, Ketua Gapoktan, Hidayanto mengakui bahwa bantuan pemerintah sangat membantu petani. Bantuan berupa mesin pompa air, benih unggul dan traktor telah membuat tanaman padi berhasil dipanen dengan hasil rata-rata tiga ton per hektar.
“Dulu ketika musim paceklik seperti ini, produktivitasnya kurang dari tiga ton per hektar. Terima kasih pada program pemerintah saat ini, hasil panen padi lebih baik," kata Hidayanto.
Peningkatan luas tanam musim kering Juli - September naik dua kali lipat merupakan solusi permanen dari dampak Program Upsus Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman setelah merampungkan rehabilitasi jaringan irigasi tersier 3,4 juta hektar atau 113%, pembangunan 2.278 unit embung/dam parit/long storage, perluasan dan optimasi lahan 1,08 juta hektar, pengembangan lahan rawa 367.000 hektar, mekanisasi didukung alat mesin pertanian (Alsintan) rice transplanter dan combine harvester sebanyak 284.436 unit atau naik 2.175% dari 2014. Kemudian, bantuan benih 12,1 juta hektar, pupuk bersubsidi 27,64 juta ton dan asuransi usahatani padi 1,2 juta hektar.
Sumber : Rilis
Berita TerKait :
Kementan Surprise Surplus Beras Sambas `Diekspor ke Provinsi Tetangga