Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian RI membutuhkan waktu dua tahun menyiapkan transformasi Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP) menjadi Politeknik Pembanguan Pertanian (Polbangtan) mulai dari penyiapan SDM baik dosen dan tenaga kependidikan secara bertahap, memperluas jaringan kerjasama dengan perguruan tinggi, lembaga penelitian, dunia usaha dan industri.
"Transformasi STPP menjadi Polbangtan tidak sekedar perubahan nama, namun lebih dari itu adalah bagaimana mengelola Polbangtan ini menjadi perguruan tinggi vokasi yang menghasilkan lulusan kompeten di bidang pertanian sesuai profil lulusan program studi yang disusun dengan berbagai pihak, baik dari Kementan, Kemenristek Dikti, dunia usaha dan industri serta para pemangku kepentingan lainnya," kata Kepala BPPSDMP Kementan dalam laporannya kepada Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman pada peluncuran Polbangtan di Bogor, Selasa (18/9).
Momon Rusmono melaporkan bahwa penyiapan SDM Polbangtan dilakukan melalui perekrutan dosen, menyekolahkan dosen dan tenaga kependidikan melalui tugas belajar dan ijin belajar serta melakukan pemagangan bagi dosen dan tenaga kependidikan pada pendidikan tinggi vokasi pertanian baik di luar maupun di dalam negeri.
"Menyiapkan dan melengkapi prasarana dan sarana pendidikan, mulai dari perkantoran untuk rektorat, perpustakaan, asrama, fasilitas praktek dan praktikum utama yaitu teaching factory disingkat TeFa, yang merupakan ciri khas pendidikan vokasi melalui kerjasama dengan dunia usaha dan industri," kata Momon.
Menurutnya, kalau STPP hanya meluluskan penyuluh pertanian dan peternakan dari tiga program studi atau Prodi, maka Polbangtan mengusung 13 Prodi untuk meningkatkan pengembangan pendidikan dan kualitas sarjana terapan sesuai visi dan misi Polbangtan.
Dari 13 Prodi, sembilan di antaranya dengan jenjang sarjana terapan disingkat S.Tr antara lain Penyuluh Pertanian Berkelanjutan, Penyuluh Perkebunan Presisi, Teknologi Produksi, Penyuluhan Peternakan dan Kesehatan Hewan, Agribisnis Hortikultura, Teknologi Benih, Teknologi Pakan Ternak, Produksi Ternak, dan Agribisnis Peternakan.
"Empat Prodi lainnya dengan jenjang diploma tiga disingkat D III antara lain Kesehatan Hewan, Mekanisasi Pertanian, Budidaya Hortikultura, Budidaya Ternak," kata Momon Rusmono.
Dukungan Swasta Mentan Amran Sulaiman mengapresiasi dukungan perusahaan swasta terkemuka untuk menandatangani kerjasama dengan BPPSDMP Kementan pada penyelenggaraan TeFa dalam pemagangan dan pelatihan, sesuai konsep pembelajaran Polbangtan yang menekankan praktik 70% pada TeFa dan teori 30%.
Keenam perusahaan dimaksud adalah PT Astra Agro Lestari Tbk; PT Samporna Agro Tbk; PT Charoen Phokphan; PT Japfa Comfeed; PT East West Seed; dan PT Sabila Farm.
"Kami berharap kepada beberapa perusahaan yang bergerak di bidang pertanian dan perusahaan lainnya nantinya menjalin kerjasama dengan Polbangtan agar turut mendukung Polbangtan sebagai institusi pendidikan pertanian yang maju dan modern," kata Mentan usai menjadi saksi kerjasama BPPSDMP Kementan dengan pihak swasta.
Mentan menambahkan kerjasama tersebut merupakan langkah penting untuk membangun regenarasi petani, yang kelak berperan aktif mendukung pembangunan pertanian menuju kedaulatan pangan nasional dan mewujudkan Indonesia sebagai Lumbung Pangan Dunia 2045. (eko)