Sawah Irigasi OKU Timur, Secercah Asa LTT Sumsel di tengah Paceklik

Masa paceklik di Sumatera Selatan mengakibatkan sebagian besar sawah di Provinsi Sumatera Selatan kering kerontang akibat tak ada hujan, namun kondisi berbeda di Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur (OKUT) yang kecukupan air sepanjang tahun lantaran pasokan air dari irigasi teknis.

Fakta tersebut menguatkan tekad Penanggung Jawab Upaya Khusus (PJ Upsus Pajale) Sumsel, Momon Rusmono untuk mendorong kinerja para pemangku kepentingan di sektor pertanian untuk mencapai target luas tambah tanam (LTT).

"Senang. Di kabupaten lain kekeringan, air di sini banyak sekali Saya masuk ke OKU Timur ada harapan bahwa LTT di sini, argetnya bisa dicapai," kata Momon Rusmono kepada pers usai tanam padi IP 300 di Desa Raman Agung, Kec. Buay Madang Timur.

Di tempat yang sama, PJ Upsus OKU Timur, Ali Jamil memimpin koordinasi dan identifikasi potensi lahan untuk mendukung target LTT Agustus seluas 15.000 hektar.

"Koordinasi dengan koordinator penyuluh atau Korluh dari 20 kecamatan, untuk mencatat lalu konfirmasi potensi luas baku untuk ditanami padi selama Agustus 2018," kata Kasie Penyuluhan Pemprov Sumsel, Erwin Jauhari.

Koordinator Penyuluh Pemprov Sumsel, Ernizal menambahkan untuk stimulan bagi petani menanam Agustus, Kementerian Pertanian RI menyediakan benih bersubsidi. "Itu cuma berlaku untuk petani yang menanam padi Agustus ini."

Sebagaimana diketahui, sawah irigasi teknis di ´Bumi Sebiduk Sehaluan´ mencapai 43 ribu hektar. Membentang dari Kecamatan BP Bangsa Raja hingga Kecamatan Semendawai Timur. Sedangkan luas lahan non irigasi berupa sawah tadah hujan luasnya 25 ribu hektar.

Kabupaten OKU Timur juga merupakan salah satu daerah penghasil beras terbesar di Sumatera Selatan. Hal ini didukung oleh adanya Bendungan Perjaya dan jaringan irigasi yang memadai. Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur potensial dalam hal produksi dan luas areal tanaman bahan makanan setelah kondisi pemekaran. (pito)

Pengumuman Terkait