Untuk mewujudkan kembali kejayaan sektor pertanian Indonesia menuju kedaulatan dan kemandirian pangan, Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian melaksanakan program Gerakan Pemberdayaan Pertanian Terpadu (GPPT) dan Penumbuhan Generasi Muda di Bidang Pertanian diupayakan dengan memadukan kegiatan penyuluhan, pelatihan, dan pendidikan pertanian.
Kepala BPPSDMP Kementan, Pending Dadih Permana mengatakan kegiatan GPPT dilaksanakan mulai tahun ini untuk meningkatkan kualitas dan peran serta sumber daya manusia (SDM) pertanian khususnya penyuluh dan para petani dalam mendukung pencapaian sasaran Upaya Khusus (Upsus) peningkatan produksi dan produktivitas tujuh komoditas prioritas: padi, jagung, kedelai, bawang merah, cabai, gula, dan daging sapi dengan melibatkan banyak pihak.
"Dengan dukungan dari penyuluh pertanian, mahasiswa, perguruan tinggi, prajurit TNI AD, dan pemangku kepentingan lainnya diharapkan mampu menggerakkan petani dalam meningkatkan martabat, dan kesejahteraan petani sebagai pelaku utama dalam mewujudkan kedaulatan pangan," kata Pending kepada pers di Jakarta pada Kamis (19/5).
Dia menambahkan, sasaran akhir GPPT melalui pemberdayaan SDM pertanian secara terpadu mampu menumbuhkan dan mengembangkan kelembagaan petani anggota kelompok tani (Poktan) dan gabungan kelompok tani (Gapoktan) menjadi kelembagaan ekonomi petani yang berbadan hukum seperti badan usaha milik petani, commmanditaire vennootschaap (CV), perusahaan terbatas (PT) dan koperasi pertanian.
"Kementan berharap melalui GPPT ini, petani menjadi pelaku utama yang andal dalam penerapan teknologi yang terekomendasi sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan petani," kata Pending.
Kegiatan Utama Terdapat empat kegiatan utama yang menjadi arah dan kebijakan BPPSDMP dalam menjalankan GPPT yang memadukan kegiatan penyuluhan, pelatihan dan pendidikan melalui optimalisasi peran penyuluhan dalam pendampingan program swasembada pangan di tingkat Balai Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan (BP3K) dan Wilayah Kerja Penyuluh Pertanian (WKPP).
Kegiatan kedua meningkatkan daya saing balai diklat dan sertifikasi profesi pertanian, diikuti revitalisasi Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP) dan Sekolah Menengah Kejuruan Pembangunan Pertanian (SMK-PP) dan pemantapan sistem administrasi dan manajemen yang transparan dan akuntabel.
Pending menambahkan, untuk mensukseskan GPPT, pihaknya menerapkan strategi pelaksanaan kegiatan melalui penyiapan SDM pertanian melalui training of trainers (TOT), pendidikan dan latihan teknis maupun tematik di BP3K, peningkatan kinerja penyuluh pertanian, peningkatan kapasitas BP3K sebagai kelembagaan penyuluhan pertanian dan Pos Simpul Koordinasi (Posko) pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan pertanian di tingkat kecamatan. Sumber: https://berita2bahasa.com/berita/01/1858195-bppsdmp-kementan-gelar-gerakan-pemberdayaan-petani-terpadu