Kontur tanah berbukit yang tidak ditanami pohon rawan terjadi longsor yang berbahaya bagi lingkungan sekitar. Jika kondisi tanah tersebut dibiarkan maka lambat laun bencana longsor melanda. Pohon dapat menguatkan kontur tanah yang berbukit. Akar pohonpun bisa menjaga penyerapan air dalam tanah. Selain itu pohon merupakan penghasil oksigen. Keberadaannya menjadi sangat vital karena tanpa pohon makhluk hidup tidak dapat memenuhi kebutuhan oksigen. Pohon juga dapat mengurangi pemanasan global di alam. Maka dari itu semua pohon yang ada patut dijaga kelestariannya. Hal tersebut yang melatarbelakangi Mahasiswa Jurusan Ekonomi Sumber Daya Lingkungan Intitut Pertanian Bogor (IPB) bekerjasama dengan Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan (BBPKH) Cinagara Bogor, Kementrian Pertanian melakukan gerakan penghijauan melalui penanaman pohon jabon, kayu manis dan buah-buahan. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada hari Sabtu, 28 Mei 2016 yang bertemakan “Green, Growth and Action” di lingkungan BBPKH Cinagara Bogor yang wilayah perkantorannya berkontur perbukitan. Sebanyak 130 Mahasiswa dan 40 Karyawan BBPKH Cinagara Bogor turun ke lapangan untuk menanam 150 pohon dari jenis jabon, kayu manis dan buah-buahan. Penanaman diawali dengan peletakan pohon pertama oleh Kepala Balai BBPKH Cinagara Bogor drh. Djajadi Gunawan, MPH. Ada beberapa lokasi penanaman yang disesuaikan dengan lokasi tanam. Di lokasi tanam rawan longsor ditanami pohon mahoni dan di lokasi strategis yang dekat dengan lingkungan kantor ditanami dengan pohon buah-buahan. Kegiatan penanaman pohon tersebut merupakan kegiatan positif yang patut dicontoh. Memang tidak instan untuk memetik hasil dari penanaman yang dilakukan. Jika kita tidak sempat menikmati hasilnya tapi semua itu bisa menjadi warisan bagi anak cucu kita kelak. Udara yang sejuk, mencegah longsor, ketersediaan air tanah yang cukup dan mengurangi pemanasan global. Sumber : https://citizen6.liputan6.com/read/2518316/ipb-dan-bbpkh-cinagara-ciptakan-resapan-air-dan-cegah-longsor