Peran strategis sektor pertanian dapat terlihat dalam kontribusi nyata bagi 237 juta penduduk Indonesia dalam penyediaan bahan baku industri, peningkatan Produk Domestik Bruto (PDB), penghasil devisa negara melalui ekspor, penyedia lapangan kerja dan peningkatan ekonomi nasional. Salah satu sektor yang memegang peranan penting dalam pembangunan pertanian adalah penyelenggaraan penyuluhan pertanian, dimana diperlukan adanya keterpaduan dan integrasi sistem penyuluhan dari berbagai instansi dan kelembagaan terkait dengan program dari pusat. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk memberdayakan pelaku utama dan pelaku usaha pertanian dalam meningkatkan produksi, pendapatan dan kesejahteraanya. Belum adanya kesamaan persepsi dalam memandang pentingya kelembagaan penyuluhan juga menjadi salah satu faktor penghambat pembangunan pertanian di daerah. Oleh karena itu maka Pusat Penyuluh Pertanian, BPPSDMP menyelenggarak an Koordinasi Penyuluhan Tingkat Nasional yang melibatkan 34 Kepala Kelembagaan Penyuluhan Tingkat Provinsi, 34 orang Pejabat Pembuat Komitmen Dana Dekonsentrasi, Kepala UPT Lingkup BPPSDMP dan Perwakilan Komisi Penyuluhan Pertanian Nasional (KPPN). Koordinasi Penyuluhan Tingkat Nasional dilaksanakan pada tanggal 26-28 Oktober 2016 di Primebiz Kuta Hotel, Badung, Bali. Hadir dalam Pembukaan Koordinasi Penyuluhan Tingkat Nasional, Kepala BPPSDMP didampingi oleh Kepala Dinas Pertanian Provinsi Bali dan Kepala Pusat Penyuluhan, BPPSDMP. Dalam sambutannya, Kepala BPPSDMP menyatakan bahwa diperlukan adanya pemahaman yang sama dalam menentukan strategi arah kebijakan dan sasaran penguatan kapasitas kelembagaan, ketenagaan dan penyelenggaraan penyuluhan. Selain itu program dan kebijakan penyuluhan hendaknya diimplementasikan secara efektif, efisien dan akuntabel oleh seluruh elemen terkait. (nurlaily)