Mengenal Lebih Dekat STPP Magelang

Magelang: Tenaga penyuluh pertanian terus mengalami penurunan dari tahun ke tahun. Berbagai kendala seperti PNS yang sudah memasuki masa pensiun serta sulintya pengangkatan CPNS dan tidak bisa lagi untuk merekrutmen tenaga harian lepas (THL).

Berdirinya Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP) Magelang ini diharapkan dapat menghasilkan tenaga penyuluh yang profesional, cerdas, dan mandiri. Sheingga dengan berdirinya STPP ini diharapkan bisa menjadi solusi untuk meningkatkan jumlah tenaga penyuluh pertanian.

Untuk penyelenggaraan STPP Magelang ini didasaran pada Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003; Keputusan Presiden Nomor 58 Tahun 2002 Tentang Pendirian STPP Magelang; Peraturan Menteri Pertanian Nomor 43/permentan/OT.140/10/2008 Tentang: perubahan atas keputusan Menteri Pertanian No.553/Kpts/OT.210/9/2002 Tentang Organisasi dan Tata Kerja STPP Magelang; Keputusan Menteri Pertanian Nomor 214/Kpts/OT.140/4/2004 tentang Statuta STPP Magelang.

Kepala STPP Magelang Ali Rahman mengatakan, sistem pembelajaran dengan pola in and out sistem learning dengan perkuliahan ditempuh selama delapan semester dengan jumlah 144 sks, dengan imbangan teori 40 persen dan praktek 60 persen. Kegiatan didalam kampus untuk teori dan praktek serta praktikum di laboratorium.

"Untuk pengembangan dan pemahaman dari teori yang diperoleh dilakukan pada praktek kerja lapangan (PKL) selama empat bulan di lapangan," ujar Ali di STTP Magelang, Sabtu (23/4/2016).

Untuk peningkatan kompetensi para lulusan, para peserta didik juga dibekali dengan pelatihan inseminasi buatan, pelatihan paramedis veteriner, pelatihan keurmaster, pelatihan alih kelompok penyuluh pertanian dan pelatihan kemultimediaan. Peningkatan kompetensi para lulusan ini diharapkan dapat membantu pelayanan kepada masyarakat khususnya dalam rangka peningkatan produksi dan produktivitas pada sub sektor peternakan.

"Pada akhir pendidikan, setiap peserta didik diwajibkan untuk menyusun Karya Ilmiah Penugasan Akhir (KIPA)," katanya.

Sumber Daya Manusia Sebagai pengelola STPP Magelang memiliki 114 orang PNS dan 11 orang THL. Tenaga pendidik Dosen pada STPP Magelang ada 25 orang, dengan berpendidikan Doktor berjumlah lima orang dan 20 orang berpendidikan Master. 

Tenaga pendidik dosen telah tersertifikasi berjumlah 24 orang, dengan kelompok dosen terbagi dalam rumpun ilmu yang meliputi ilmu penyuluhan enam orang, ilmu sosial ekonomi tiga orang, ilmu ternak enam orang, ilmu eknomi manajemen satu orang, ilmu produksi ternak tiga orang, ilmu komunikasi satu orang, ilmu sain veteriner tiga orang, ilmu hama dan penyakit tumbuhan satu orang.

Untuk Sarana dan Prasarananya, Kampus STPP Magelang terletak dalam dua lokasi, kampus satu terletak di Purwosari dan Glagaombo Kecamatan Tegalrejo seluas delapan hektar (ha) yang digunakan untuk perkuliahan dan praktek serta aktivitas keadministrasian. Kampus dua terletak di Desa Dlimas Kecamatan Tegalrejo seluas sembilan ha digunakan untuk percobaan kebun atau kebun rumput.

Sedangkan untuk kegiatan pendidikan STPP Magelang didukung ruang kelas sebanya enam ruang berkapasitas 210 orang, aula berkapasitas 400 orang, laboratoriu sebanyak tujuh buah, bengkel latih satu buah, perpustakaan yang dilengkapi 10 ribu buku dan e-library, rumah kaca satu unit, dan kandang ternak 12 unit.

Untuk prasarana penunjang pendidikan meliputi asrama sebanyak enam blok yang berkapasitas 168 orang, ruang makan peserta didik satu unit berkapasitas 170 orang, mess dan rumah tamu tiga unit berkapsitas 50 orang, rumah negara 26 unit, rumah ibadah satu unit berkapasitas 150 orang, tempat olahraga lima buah (sepak bola, tenis, voli, sepak takraw, bulu tangkis, tenis meja), poliklinik satu unit, ruang pengolah limbah/kompos satu unit, ruang pengolah pakan/pelet satu unit, dan garasi untuk 10 kendaraan roda empat atau enam. sumber : https://microsite.metrotvnews.com/kementan/read/2016/04/23/518185/mengenal-lebih-dekat-stpp-magelang

Pengumuman Lain