Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan sasaran pembangunan pertanian ke depan adalah terwujudnya kedaulatan pangan dengan terpenuhinya produksi komoditas pertanian dalam negeri. Hal ini dapat terjadi dengan adanya sinergitas pemangku kepentingan dan juga inovasi dan solusi teknologi untuk mengatasi masalah di bidang pertanian. "Birokrasi kita terlalu berbelit-belit, padahal kami sudah cabut beberapa regulasi yang menghambat pengembangan teknologi, jadi kami minta semua ide-ide dari bawah ada varietas unggul, ada pompa menggunakan gravitasi, ada pompa dengan tenaga surya, bermacam-macam kreativitas dilapangan kami harus hargai," jelas Mentan di Kantor Kementerian Pertanian, Jakarta Selasa (16/8/2016). Mentan menegaskan, pihaknya mengharapkan para penyuluh, balai, hingga sekolah pertanian dapat menemukan solusi yang selama ini menjadi hambatan petani di lapangan. "Bagi sekolah pertanian kami harapkan mereka menemukan sesuatu yang menjadi hambatan petani selama ini dan bilamana menemukan pemerintah memberikan royalty," tambahnya. Mentan menegaskan, jika solusi dan inovasi dalam bidang pertanian dihasilkan dari anak bangsa maka akan lebih baik dan sesuai dengan kondisi pertanian Indonesia. "Kalau itu dilakukan anak bangsa sendiri itu jauh lebih baik, karena sesuai dengan kondisi lapangan, dia menemukan sesuatu sesuai dengan kondisi pertanian di Indonesia kami beri penghargaan kepada mereka," tegas Mentan. Terkait menurunnya angka petani di Indonesia, Mentan menjelaskan proses regenerasi sedang berjalan, dengab melibatkan sekolah pertanian, balai pertanian. "Untuk regenerasi petani pasti akan kembali, jangan lihat yang tua kan banyak juga yang masih muda, penyuluh harus aktif, kreatif di lapangan karena mereka yang paling tahu kondisi lapangan dan solusinya, mereka yang paling tahu," pungkasnya.