Atasi Paceklik, PJ Upsus Sumsel Ajak Petani OKI Tanam Padi IP 300

OKI Sumsel - Pemerintah RI menginstruksikan pemangku kepentingan sektor pertanian pada 17 kabupaten/kota di Provinsi Sumatera Selatan menyokong petani melakukan indeks pertanaman IP 300 pada sawah irigasi teknis, hal itu ditempuh Kementerian Pertanian Republik Indonesia untuk mendukung langkah mengantisipasi masa paceklik 2018.

Seruan tersebut dikemukakan oleh Penanggung Jawab Upaya Khusus Sumatera Selatan - PJ Upsus Sumsel - Momon Rusmono pada 'tanam perdana IP 300 padi' bersama Poktan Sido Makmur di Desa Sumber Agung, Kecamatan Lempuing, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Kamis siang (23/8).

"Petani harus merasa rugi kalau sawahnya tidak digunakan selama empat bulan. Apa nggak sayang, selama empat bulan tidak menghasilkan apa-apa. Ingat, petani adalah profesi, bukan pekerjaan maka harusnya disebut profesional, karena menghasilkan uang dan membuka peluang kerja seperti bayar operator TR2," kata Momon Rusmono, yang juga menjabat Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan.

Menurutnya, Kementan mengawal ketat produksi padi di bulan Agustus sampai Oktober yang merupakan masa paceklik produksi padi akibat musim kemarau. Pengawalan ini penting agar pemerintah secara dini dapat menyelesaikan persoalan yang dihadapi petani di masa paceklik agar mereka tetap memperoleh nafkah dari hasil kerja kerasnya, bahkan meningkatkan pendapatan.

"Setiap hari ada tanam. Setiap hari ada panen. Semua itu tidak lepas dari dukungan inovasi telnologi, faktor sosial, dan peran petani sebagai ujung tombak dalam mendukung luas tambah tanam disingkat LTT sebagai jembatan untuk mencapai swasembada pangan," kata Momon Rusmono yang sukses mengantar Kalimantan Barat (Kalbar) masuk 'tiga besar' capaian LTT nasional.

Tampak hadir PJ Upsus OKI Prof Risfaheri; Sekda Pemkab OKI, H Husin MM; Kadistan OKI, Syarifudin; Kabid Tanaman Pangan Pemprov Sumsel, Ilfantria, Ketua Gapoktan Sido Makmur, Sutrisno; dan Kasie Penyuluhan Pemprov Sumsel, Erwin Jauhari; Koordinator Penyuluh Pemprov Sumsel, Ernizal; dan Kasie Serealia, Rafli Rasyad.

Kabid Ilfantria mengajak petani di seluruh Sumsel tetap melakukan olah lahan, kemudian menanam padi setelah turun hujan pada lahan tadah hujan dan lahan kering melalui pemanfaatan pompa air membangun embung, longstorage, dam-parit, dan sumur air tanah dangkal.

Kadistan Syarifudin mengingatkan masa paceklik yang kerap terjadi pada Agustus sampai Oktober, harus disikapi dengan tetap mengolah lahan, begitu turun hujan pada September barulah menanam padi. (pito)

Pengumuman Lain