Kementerian Pertanian melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP) bekerjasama dengan Kementerian Luar Negeri dan Non Alignment Movement (NAM) Center melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP) - Pusat Pelatihan Pertanian menyelenggarakan kegiatan International Training on Processing Technology of Agricultural and Animal Husbandry Product for African Countries: Sharing Best Practices to Achieve SDGs, pada tanggal 2-10 September 2018 di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan untuk Produk pangan olahan dilanjutkan dengan Pengolahan hasil peternakan di Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Batu.
Pelatihan bertujuan untuk berbagi pengalaman terbaik (Best Practise Sharing) dalam hal pengolahan tanaman pangan dan hasil ternak kepada para peserta dari negara-negara Afrika serta mendorong tercapainya Sustainable Development Goals (SDGs) 2030. Pelatihan di ikuti oleh 13 orang peserta dari 12 negara Afrika yaitu Afrika Selatan, Burundi, Burkina Faso, Ghana, Guinea Bissau, Kenya, Mozambik, Namibia, Nigeria, Tanzania, Sierra Leone dan Zimbabwe.
Hadir pada pembukaan pelatihan Kepala Pusat Pelatihan Pertanian BPPSDMP, Widi Hardjono, Sekretaris Direktorat Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik, Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia Al Busyra Basnur, Direktur NAM Center Roni P Yuliantoro, Kepala BBPP Batu dan sebagai tuan rumah acara pembukaan Kepala BBPP Ketindan Kresno Suharto. “Berbagi pengalaman dalam hal pengolahan produk pangan dan produk olahan peternakan adalah tujuan pelatihan internasional ini’ kata Kepala Puslatan Widi Hardjono saat membuka pelatihan di BBPP Ketindan, Senin (3/9)
"Peserta pelatihan akan diajak untuk kunjungan lapang ke beberapa tempat yang berpengalaman menghasilkan banyak produk kualitas ekspor, dan menghadirkan narasumber yang sukses berwirausaha maupun kompeten di bidang pengolahan hasil maupun keamanan pangan," ujar Widi Hardjono.
Ditemui sesaat setelah acara Pembukaan Pelatihan Internasional ini Sekretaris Direktorat Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik, Al Busyra Basnur mengatakan “Indonesia memiliki pengalaman dan catatan positif di dalam mengembangkan bidang pertanian, di sisi lain kita melihat beberapa Negara sahabat yang membutuhkan pembelajaran, untuk itulah diadakan pelatihan ini. jelasnya.
“Indonesia telah mencatat berbagai kemajuan di berbagai bidang tidak hanya di bidang pertanian, pengalaman dalam membangun ekonomi ini yang akan kita bagikan kepada negara negara sahabat kita, kali ini dari negara Afrika. Indonesia dalam hal ini dimotori Kementerian Luar Negeri melakukan kerjasama dengan negara sahabat dalam berbagai bidang” “Diharapkan para peserta mendapatkan hal baru yang dipelajari selama pelatihan ini dan sekembalinya dari sini dapat di terapkan di Negara nya masing-masing” menutup sesi wawancara.
NAM Center memiliki andil dalam terselenggaranya pelatihan internasional ini, seperti disampaikan Direktur NAM Centre Roni P Yuliantoro “ Prosesnya kami (NAM Center) bekerja sama dengan Pemerintah Indonesia akan mengadakan Pelatihan di bidang pertanian, kami menawarkan ke Negara-negara di Afrika, dan 12 negara yang hadir ini, merupakan negara yang berminat.
“Pelatihan ini merupakan salah satu bentuk kerja sama antar negara non blok, dan pertanian adalah salah satu bidang kerja sama antar negara negara anggota yang tersebar dari Asia, Afrika dan Amerika Latin. (eko)