Kementan telah fokus untuk menciptakan pertanian yang maju, mandiri, dan modern pada 2021. Atas hal itu, Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP) bakal terus meningkatkan mutu sumber daya manusia pertanian.
"Sumber daya manusia (SDM) Pertanian menjadi otak gerakan untuk pertanian. Tahun 2021 menjadi pertarungan pertanian untuk mengenyangkan 270 juta orang," ujar Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo dalam Rapat Kerja Nasional BPPSDMP 2021, Selasa (12/1). Mentan Syahrul menuturkan, kata maju, mandiri, dan modern itu merujuk pada perubahan SDM pertanian. "Kalau mau pertanian memenuhi kesejahteraan masyarakatnya, maka pertanian harus maju, mandiri dan modern dengan gunakan riset sains dan teknologi," imbuh dia.
Untuk itu, dia mengapresiasi upaya yang dilakukan BPPSDMP terkait mutu SDM Pertanian mulai dari pendidikan dan pelatihan vokasi, penciptaan 2,5 juta petani Milenial hingga program magang ke luar negeri.
"Ada proses belajar di situ, bisa melalui sekolah sekolah, percontohan dan keteladanan yang ada. Bahkan tak hanya bicara produktivitas tetapi juga berpikir hilir sehingga ada hitung-hitungannya secara bisnis (menjadi enterpreneur pertanian)," tuturnya. Dalam kesempatan yang sama, Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi menyambut baik arahan Mentan Syahrul Yasin Limpo tersebut. Bahkan , pihaknya telah mempersiapkan tiga program aksi yang menjadi langkah gerak BPPSDMP di tahun 2021.
"Kami tingkatkan peran kostratani sebagai pusat data, sebagai pusat gerakan pembangunan pertanian ditingkat kecamatan, sebagai pusat pembelajaran, sebagai pusat konsultasi agribisnis dan sebagai pusat membangun jejaring kemitraan," ujar Dedi. Program aksi selanjutnya adalah Regenerasi Petani dan Petani Milenial melalui pendidikan vokasi, pelatihan vokasi, pemberdayaan P4S, Branding Petani, Program Penumbuhan Wirausaha Muda Pertanian (PWMP), hingga program YESS.
"Kami targetkan membangun 2,5 juta petani milenial di seluruh Indonesia. Caranya dengan menciptakan champion sebanyak-banyaknya kemudian lakukan resonansi di lingkungan masing masing, sehingga tercipta 2,5 juta petani milenial," terang Dedi.
Kualitas dan kuantitas petani milenial bisa juga melalui program magang. Tahun 2021, ditargetkan 1000 petani milenial magang di luar negeri. Selesai pelatihan enam bulan sampai satu tahun, mereka siap terjun menjadi wirausaha muda pertanian. "Penyuluh Pertanian sebagai ujung tombak pembangunan pertanian, DPA dan DPM, P4S, alumni magang Jepang akan terus digerakkan untuk mendorong terwujudnya regenerasi petani," tuturnya.
Sumber : https://bit.ly/3i7Q1WW