Kementerian Pertanian RI dalam empat tahun terakhir, 2014 - 2018, mendorong dan mendukung pengembangan 15.192 Pos Penyuluhan Desa (Posluhdes), 1.013 kelompok Penumbuhan Wirausahawan Muda Pertanian (PWMP) dan 18 Standar Kompetensi Kerja Nasional (SKKNI) sesuai target Pemerintahan Joko Widodo - Jusuf Kalla mengembangkan SDM pertanian yang mandiri, profesional dan berdaya saing.
Hal itu dikemukakan oleh Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Momon Rusmono kepada pers di Jakarta, Senin siang (26/11) pada kegiatan ´Bincang Asyik Pertanian Indonesia´ disingkat Bakpia terkait tiga pilar SDM pertanian yakni penyuluhan, pendidikan dan pelatihan pada Empat Tahun Pemerintahan Jokowi - JK.
"Jumlah Poluhdes saat ini mencapai 15.192 unit di seluruh Indonesia, naik 233 persen dari 2014 sebagai upaya penguatan kelembagaan penyuluhan pertanian di desa mendukung tugas pokok dan fungsi dari Balai Penyuluhan Pertanian atau BPP di kecamatan," kata Momon Rusmono didampingi Sekretaris BPPSDMP Kementan, Andriko Noto Susanto.
Menurutnya, Pusat Penyuluhan Pertanian (Pusluhtan) di BPPSDMP Kementan terus mendorong kinerja Posluhdes mendukung capaian target 72.000 penyuluh swadaya 36.000 Posluhdes di seluruh Indonesia melaksanakan prinsip penyuluhan pertanian tentang bagaimana mewujudkan better farming, better business, dan better income.
Sementara Pusat Pendidikan Pertanian (Pusdiktan) mengembangkan Penumbuhan Wirausahawan Muda Pertanian (PWMP) sejak 2016, dan sampai tahun ini terdapat 1.013 kelompok PWMP dengan rincian 266 kelompok tahap penyadaran dan penumbuhan, 247 kelompok tahap pengembangan, dan 500 kelompok tahap pemandirian.
"Program PWMP merupakan bagian dari upaya regenerasi petani, dengan strategi utama mengubah stigma tentang pertanian di kalangan generasi muda, bukan hanya budidaya tanaman di sawah, melainkan pengembangan sektor agribisnis dari subsistem hulu sampai hilir yang membuka peluang kerja dan peluang usaha.
Capaian kinerja Pusat Pendidikan Pelatihan (Puslatan) adalah peningkatan kualitas dan daya saing SDM pertanian Indonesia melalui sertifikasi profesi. Sejak 2014 sampai Juli 2018, Puslatan sudah menghasilkan 18 SKKNI dan enam Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) sektor pertanian dengan 25 jenis jabatan serta 105 skema sertifikasi profesi bidang pertanian dengan 13 bidang kompetensi.
"BPPSDMP Kementan juga telah membentuk Lembaga Sertifikasi Profesi atau LSP, 39 tempat uji kompetensi disingkat TUK, dan 321 orang asesor sektor pertanian. Tujuannya, meningkatkan daya saing dan kompetensi SDM pertanian memasuki dunia usaha dan industri melalui sertifikasi SDM pertanian sebanyak 5.421 orang," kata Momon Rusmono.
Tampak hadir Kapusluh Siti Munifah; Kapusdik Idha Widi Arsanti, Kapuslat Bustanul Arifin Caya. Sejumlah pejabat eselon tiga di antaranya Kabag Evalap Titin Gartini; Kabid Penyelenggaraan Penyuluhan Pusluhtan, Zahron Helmy; Kabid Kelembagaan dan Ketenagaan Pendidikan Pusdiktan, Inneke Kusumawaty; Kabid Program dan Kerjasama Pendidikan Puslatan, Eka Herissuparman dan para pejabat eselon empat di antaranya Kasubbid Informasi dan Materi Penyuluhan Pusluhtan, Septalina Pradini dan Kasubbid Ketenagaan Pendidikan Pusdiktan, Erwin Zulkarnain. (Chaca)