MEDAN - Kementerian Pertanian (Kementan) mengajak para petani di berbagai daerah untuk meningkatkan produksi pertanian untuk kembali mencapai swasembada. Ya
Seruan tersebut disampaikan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman saat Pembinaan Penyuluh dan Petani Provinsi Sumatera Utara, Senin (5/2/2024), di Lapangan Benteng, Kec. Medan Petisah, Kota Medan, Sumatera Utara.
Kegiatan yang dihadiri Pj Gubernur Sumatera Utara Hassanudin, Walikota Medan Bobby Nasution dan Ketua Komisi I DPR-RI, Meutya Hafidz, Anggota Komisi III Romo Muhammad Syafi’i, diikuti peserta yang terdiri dari Kelompok Tani (Poktan), Penyuluh Babinsa dan Babinkantibmas, Pengecer Pupuk dari Medan dan sekitarnya.
Pada acara tersebut diserahkan juga bantuan dari Kementan senilai Rp 200 Miliar dalam bentuk sarana dan prasarana pertanian.
Dalam kesempatan itu, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menjelaskan jika Indonesia telah beberapa kali sukses mencapai swasembada pangan.
“Dulu, saat periode pertama (Kabinet Jokowi), kita dapat mencapai swasembada tiga kali, yaitu 2017, 2019 dan 2020. Kuncinya untuk petani adalah, pupuk. Kalau itu tersedia, produksi pasti meningkat," katanya.
"Kalau petani disiapkan pupuknya, saya yakin produksi meningkat, dan otomatis akan swasembada," imbuh Mentan Amran.
Sebelum penambahan anggaran pupuk sebanyak Rp 14 Triliun oleh Presiden Jokowi, Mentan Amran mengaku telah membuat laporan ke Presiden.
"Saya lapor kepada Pak Presiden, selama dua bulan setelah dilantik, sudah 11 provinsi yang saya kunjungi, dan yang harus kita sediakan, Pupuk, agar petani dapat menanam dengan baik dan produksi maksimal," tukasnya.
Ia pun mengajak petani dan penyuluh untuk mewujudkan mimpi bersama, yaitu Sumatera Utara naik menjadi penyedia pangan nasional nomor dua setelah Jawa Timur.
Motivasi juga diberikan Mentan untuk para penyuluh pertanian.
"Saya tahu rasanya jadi PPL karena dulu saya PPL. Untuk itu, kita refocusing anggaran kementan untuk penambahan BOP untuk para penyuluh, dahulukan penyuluh. Para penyuluh mau sukses? Jangan meminta minta. Mau sukses? Kerja keras," katanya.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi, mengatakan sekitar 20.000 insan pertanian yang terdiri dari penyuluh pertanian, petani baik petani millenial, distributor dan agen pupuk, Babinsa dan Babinkamtibmas hingga aparatur desa hadir di sebagai wujud dukungan nyata terhadap pembangunan pertanian.
"Ini merupakan dukungan nyata atas peran penting penyuluh dan petani sebagai tonggak pembangunan pertanian. Tak kalah pentingnya adalah peran serta Babinsa.
Di hari yang sama, juga dilaksanakan Bimtek untuk petani,- penyuluh pertanian serta Babinsa.
"Bimtek ini ditujukan untuk meningkatkan kompetensi penyuluh pertanian dan petani dalam peningkatan produksi padi dan jagung khususnya di wilayah Sumatera Utara sebagai salah satu penyangga kebutuhan pangan nasional," pungkas Dedi.