JAKARTA - Tepat di HUT ke-77 RI, Kementerian Pertanian, melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) terima penghargaan dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI).
Rekor tersebut untuk kategori Serial Pelatihan Petani dan Penyuluh Peserta Terbanyak, yaitu diikuti 1.610.655 orang
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo memberikan apresiasi atas keberhasilan ini.
"Momentum yang luar biasa. Tepat pada pelaksanaan HUT ke-77 RI, Kementerian Pertanian melalui BPPSDMP bisa meraih rekor MURI. Mudah-mudahan keberhasilan ini akan berdampak positif terhadap kinerja seluruh insan pertanian," kata Mentan SYL.
Ia menambahkan, kerja keras insan pertanian terbukti jadi pemicu utama tingginya produktivitas sehingga Indonesia mampu mencapai swasembada di tiga tahun terakhir.
SYL mengatakan, capaian swasembada menjadi kado istimewa bagi bangsa Indonesia di hari kemerdekaan ke 77. Swasembada juga menjadi bukti bahwa Indonesia merupakan negara besar yang memiliki keunggulan di sektor pertanian.
"Dirgahayu! Selamat ulang tahun ke-77 negara tercintaku Indonesia. Terima kasih para pahlawan, terimakasih para petani. Kalian luar biasa dalam memajukan bangsa Indonesia. Pertanian kita maju dan alhamdulillah kita sudah swasembada," ujar SYL.
Ia mengatakan, kemerdekaan ditujukan kepada orang-orang yang tidak henti-hentinya terus berjuang berbuat apa saja untuk pembangunan bangsa. Kemerdekaan adalah untuk mereka yang pantang menyerah menggapai Cita-cita.
"Ini saatnya kita berbuat lebih di sektor pangan. Pangan menjadi kunci dalam meningkatkan ekonomi dan devisa negara. Pangan jadi solusi bagi hadirnya lapangan kerja hingga berjuta-juta," katanya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengatakan, keberhasilan Indonesia dalam membangun sektor pertanian mendapat pengakuan dari lembaga riset beras dunia, International Rice Research Institute (IRRI), yang menyatakan Indonesia sukses memenuhi kebutuhan pangannya sendiri.
"Alhamdulillah kita baru saja memperoleh penghargaan dari International Rice Research Institute yang disaksikan oleh FAO (Food and Agriculture Organization) karena kita mampu mencapai sistem ketahanan pangan dan swasembada beras sejak tahun 2019," ujarnya.
Ungkapan serupa disampaikan pula oleh Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi.
"Kita harus bangga. Karena, yang kita kerjakan mendapat apresiasi berupa rekor ini. Tapi seluruh insan pertanian, baik petani, penyuluh, poktan, gapoktan, juga petani milenial harus semangat untuk menjaga produktivitas pertanian," tutur Dedi.
Pria yang akrab disapa Prof Dedi itu mengatakan, hal terpenting dari pelatihan ini adalah meningkatkan kemampuan, kapasitas dan pengetahuan SDM pertanian.
"Kita dituntut untuk terus meningkatkan produktivitas untuk memenuhi kebutuhan pangan seluruh masyarakat Indonesia. Dan hal itu bisa dilakukan jika SDM pertanian terus meningkatkan kemampuan diri," tuturnya.
Selain itu, Dedi mengatakan pentingnya peningkatan kemampuan SDM untuk meningkatkan pendapatan.
"Kita tidak mau petani hanya tahu tanam panen jual. Lewat pelatihan yang kita berikan, petani harus mengetahui kegiatan on farm dan off farm, dari hulu sampai ke hilir. Sehingga petani bisa meningkatkan pendapatan. Yang ujung-ujungnya adalah peningkatan kesejahteraan," tuturnya.
Dedi menjelaskan, rangkaian pelatihan yang dilakukan BPPSDMP sendiri tidak pernah berhenti meski dalam suasana pandemi.
"Era teknologi digital 4.0 memaksa kita untuk menyesuaikan diri. Dan kita memanfaatkan kecanggihan teknologi untuk terus melakukan pelatihan, bimtek, dan sebagainya. Peningkatan SDM menjadi salah satu tujuan dari pembangunan pertanian dan hal ini tidak pernah berhenti kita lakukan," katanya.
Sementara Founder MURI, Jaya Suprana, mengatakan keberadaan penyuluh pertanian dan petani sangat vital dalam mewujudkan pencapaian swasembada pangan serta dalam penerapan teknologi pertanian yang direkomendasikan.
"Strategi yang digunakan untuk mencapainya di era pandemi ini adalah melalui pelatihan offline maupun online. Dalam hal ini metode online memungkinkan jangkauan kegiatan mencakup seluruh wilayah indonesia," ujarnya.
Ditambahkanya, sebagai upaya mendorong tumbuh dan berkembangnya agribisnis. yang berdaya saing dan berkelanjutan.
"Kementan telah berhasil mencatat rekor kategori serial pelatihan petani dan penyuluh peserta terbanyak, diikuti oleh 1.610.655 orang. kami berterima kasih kepada Kementan, merdeka," ujarnya. (Cha)