Kementan Lakukan Pengembangan Kompetensi dan Assessment untuk Dosen Polbangtan

JAKARTA - Upaya peningkatan pejabat fungsional dosen Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) se-Indonesia terus dilakukan Kementerian Pertanian. Salah satu langkah yang ditempuh Kementan adalah melalui Pengembangan Kompetensi dan Assessment.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan, keberhasilan kinerja sektor pertanian turut ditentukan oleh kapasitas dan kemampuan sumber daya manusia (SDM) pertanian. Karena, sebesar apapun potensi sumberdaya alam yang dimiliki tanpa campur tangan SDM yang handal akan sia-sia.

Oleh karena itu, Mentan Syahrul menekankan penguatan SDM pertanian wajib dilakukan dan masuk dalam program prioritas Kementerian Pertanian.

"Karena keberhasilan pembangunan pertanian terletak pada kekuatan SDM pertanian yang berkualitas, andal, professional serta berdaya saing," katanya.

Hal senada disampaikan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi.

Ia menegaskan, SDM pertanian mulai dari petani, penyuluh tak terkecuali dosen dan tenaga pendidik harus terus mengupdate ilmu, meng-update pengalaman, mengupgrade kapasitas sehingga bisa menjadi manusia yang handal profesional.

"Dosen merupakan pendidik profesional yang memiliki tugas utama mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Boleh dikatakan, dosen merupakan ujung tombak suatu perguruan tinggi," katanya.

Sebagai upaya memperkuat dan mengakselerasi penerapan sistem merit dan mendorong peningkatan profesionalisme, kompetensi, dan kinerja ASN, serta memberikan kejelasan dan kepastian karier bagi tenaga fungsional dosen, Kementan melalui BPPSDMP menyelenggarakan kegiatan pengembangan kompetensi dan asesmen bagi pejabat fungsional dosen Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) se-Indonesia.

Kegiatan pengembangan kompetensi dan asesmen bagi pejabat fungsional dosen Polbangtan se-Indonesia berlangsung sebanyak empat batch, 14 sampai dengan 17 Juli 2021. Dilakukan secara daring melalui aplikasi Zoom Meeting, dan diikuti oleh 211 orang dosen Polbangtan se Indonesia.

Sekretaris BPPSDMP Kementerian Pertanian, Siti Munifah, dalam sambutan pembukaannya menyatakan, sebagai pendidik profesional, dosen harus bekerja secara proporsional yaitu pekerjaan/kegiatan, sumber penghasilan, keahlian yang harus memenuhi standar mutu profesi, kualifikasi akademik dan kompetensi atas tangung jawab tugas keprofesionalannya.

"Pengembangan kompetensi dilaksanakan dengan memberi motivasi dan menerapkan behavioral assessment, serta penilaian berdasarkan psychological assessment yang meliputi aspek sikap dan cara kerja, kepribadian, dan kepemimpinan (leadership), bekerjasama dengan Pusat Penelitian Pranata Pembangunan Universitas Indonesia," ujarnya.

Pada kegiatan ini juga disampaikan materi dari Pusat Penelitian Pranata Pembangunan Universitas Indonesia, Rudi Hilman, yang juga Konsultan Pengembangan Universitas Indonesia.

Dalam materinya beliau menjelaskan tentang konsep IKIGAI dan mengajak seluruh peserta untuk bisa mencintai pekerjaan dan memadang pekerjaan dari sudut pandang yang berbeda 'career is not about the job, but it is always about how you view the job'.

Siang harinya peserta mengisi psychological assessment yang telah disiapkan secara online.(lely)

Pengumuman Lain