Hampir 3.000 calon mahasiswa dari seluruh Indonesia mengikuti ujian masuk Politeknik Pembangunan Pertanian (Polibangtan) yang dilakukan serempak di enam Polibangtan, Selasa sampai Kamis (3 - 5 Juli). Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian RI, Momon Rusmono memantau kegiatan PMB di Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian - STPP Magelang pada Selasa (3/7).
Penerimaan mahasiswa baru (PMB) Polibangtan di bawah naungan Kementan berlangsung di enam kampus di enam provinsi yakni Medan di Sumatera Utara; Bogor (Jawa Barat), Magelang (Jawa Tengah), Malang (Jawa Timur), Gowa (Sulawesi Selatan) dan Manokwari (Papua Barat).
"Seleksi PMB bertujuan mendapatkan calon mahasiswa STPP yang tengah bertransformasi menjadi Polibangtan. Polibangtan ke depan, membutuhkan mahasiswa yang benar-benar berminat dan siap menjadi wirausahawan muda agribisnis maupun bekerja di sektor pertanian. Bukan sekadar kulah dan mendapatkan gelar diploma," kata Momon Rusmono di STPP Magelang jurusan penyuluhan pertanian (Jurluhtan) Yogyakarta, Selasa (3/7).
Kepala BPPSDMP Kementan berharap pelaksanaan PMB dilaksanakan sebaik-baiknya dengan penuh kejujuran, dan bertanggung jawab.
Ketua STPP Magelang, Ali Rachman mengingatkan kepada panitia PMB di Jurluhtan Yogyakarta untuk mengawasi dan memantau pelaksanaan PMB untuk menghindari kecurangan dan tindakan tercela lainnya.
"Apabila ada peserta yang melakukan kecurangan langsung dinyatakan gugur. Apabila panitia atau pegawai STPP Yogyakarta yang curang akan dijatuhi sanksi keras," kata Ali Rachman didampingi Kepala Bagian Administrasi Umum STPP Yogyakarta, Irwan Johan Sumarno.
Masa Depan Pertanian Kementan untuk tahun ajaran baru 2018/2019 mengembangkan STPP di seluruh Indonesia menjadi Polibangtan, yang bertumpu pada ilmu pertanian terapan yang mengadopsi konsep ´teaching factory´ berorientasi produksi dan bisnis, sehingga menghasilkan lulusan vokasi terampil, dan bukan lagi penyuluh pertanian yang bercita-cita jadi pegawai negeri sipil (PNS).
Untuk tahap awal pengembangan Polibangtan, menurut Momon Rusmono, BPPSDMP Kementan menargetkan enam STPP dapat menerima mahasiswa baru Polibangtan untuk STPP di Medan, Bogor, Magelang, Malang, Gowa, dan Manokwari. Pengembangan berikutnya adalah Banjarbaru, Sembawa, dan Kupang.
Momon mengharapkan lulusan Polibangtan kelak menghasilkan beragam inovasi di bidang pertanian yang dapat diterapkan di lapangan, sehingga mampu memberikan terobosan untuk mendukung kedaulatan pangan, dengan melakukan penyesuaian seperti penyiapan program studi baru, prasarana dan sarana hingga penambahan tenaga pengajar. (chaca)