Mentan Ingatkan Wisudawan STPP Manokwari Wajib Dukung Regenerasi Petani

Wisudawan Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian - STPP Manokwari, Provinsi Papua Barat diharapkan mendukung program pengembangan regenerasi petani, karena Indonesia setiap tahun rata-rata kehilangan 2% rumah tangga petani setelah beralih profesi, sementara petani yang ada saat ini diperkirakan 61% di antaranya berusia di atas 45 tahun dan bakal mengancam pengembangan pertanian nasional.

"Generasi muda akan tertarik pada pertanian apabila didukung teknologi sehingga tidak terkesan kumuh dan terbelakang, diversifikasi usaha tani dan berwawasan lingkungan sehingga dapat berkelanjutan, maka penyuluh pertanian diharapkan berdomisili di dekat tempatnya bekerja," kata Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian, Momon Rusmono dalam arahannya kepada 42 wisudawan STPP Manokwari, di Manokwari pada Selasa (14/8).

Momon Rusmono berada di Manokwari dalam kaitan wisuda di STPP Manokwari mewakili Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman, dan kegiatan wisuda dihadiri Wakil Ketua Komisi IV DPR Michael Wattimena. Turut hadir sebagai tuan rumah adalah Ketua STPP Manokwari, Maya Purwanti.

Momon menambahkan penyuluh pertanian diharapkan berdomisili di wilayah kerjanya agar mengenal baik para petani yang menjadi target penyuluhan, memahami kondisi lingkungan dan agroklimat, dan faham harus kemana mengembangkan jejaring kerjasama bisnis yang potensial.

"Regenerasi petani ini diharapkan dapat mendukung cita-cita pemerintah dalam jangka menengah dan panjang untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan kedaulatan pangan serta menjadikan Indonesia sebagai Lumbung Pangan Dunia 2045," kata Momon Rusmono.

Menurutnya, kita harus optimistis bahwa hal itu bisa dilakukan dengan mengacu pada tren keberhasilan yang terlihat meningkatnya produksi berbagai komoditas pertanian, dan membaiknya kinerja petani setelah didukung aksi nyata penyuluh pertanian, peneliti, mahasiswa, dosen dan TNI dalam upaya peningkatan produksi di sentra produksi pangan.

Dalam arahan Mentan Amran Sulaiman yang dibacakan oleh Momon Rusmono, Kementan berupaya menumbuhkan minat generasi muda pada sektor pertanian dengan mengubah paradigma petani bahwa sektor pertanian merupakan sektor yang menarik dan menjanjikan apabila dikelola dengan sungguh-sungguh.

"Pemerintah telah menetapkan harga beli minimal terhadap hasil pertanian yang menguntungkan petani, dan memprotes keras terhadap praktik kartel yang mengakibatkan disparitas harga yang merugikan petani," kata Mentan seperti disampaikan Momon. (pito)

Pengumuman Lain