Mentan SYL Sampaikan Kunci Sukses Kepada 1.258 Mahasiswa Politeknik Kementan

Jakarta - “Indonesia adalah negara agraris dengan sumber daya alam melimpah mulai dari pantai, dataran rendah maupun dataran tinggi yang bisa menjadi resource dan dimanfaatkan anak bangsa khususnya generasi milenial yang memiliki pengetahuan serta kemampuan untuk mengolah sumberdaya alam tersebut”, ungkap Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo pada penutupan masa orientasi mahasiswa baru (Mabidama) pendidikan vokasi lingkup Kementerian Pertanian (Kementan), Jumat (09/10).

Meningkatkan kualitas dan kuantias sumberdaya manusia (SDM) di sektor pertanian, Kementan terus berupaya melalui beragam cara, salah satunya adalah membuka kesempatan bagi lulusan SMU dan sekitarnya untuk melanjutkan pendidikannya di Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) dan Politeknik Enjinering Pertanian Indonesia (PEPI). Di tahun 2020 pendidikan vokasi Kementan menerima 1.258 mahasiswa/i baru yang terdiri dari 155 mahasiswa/i Polbangtan Medan, 224 mahasiswa/i Polbangtan Bogor, 245 mahasiswa/i Polbantan Yogyakarta Magelang, 196 Mahasiwa/i Polbangtan Malang, 261 mahasiswa/i Polbangtan Gowa, 105 mahasiswa/i Polbangtan Manokwari dan 72 orang mahasiswa/i PEPI.

“Selamat datang, selamat bergabung dengan keluarga besar Kementan. Selamat belajar, selamat menempuh pendidikan di Polbangtan dan PEPI. Kalian adalah orang-orang pilihan Tuhan yang berada di jalur yang tepat, dimana pertanian merupakan sektor yang dibutuhkan oleh semua pihak dan sektor pertanian sangat diperlukan untuk mendukung kemajuan sebuah negara. Manfaatkan kesempatan ini jangan kamu sia-siakan. Jangan kamu permalukan orang tuamu, jangan permalukan bangsamu. Banyak orang yang menginginkan masuk di sini dan kamu yang terpilih,” ungkap Mentan SYL lagi.

Mentan SYL juga memberikan kunci keberhasilan yang bisa diikuti oleh para Mahasiswa

“Ada 5 kunci keberhasilan yang bisa kalian ikuti. 1. Fokus belajar yang baik di Polbangtan agar terampil dan menjadi petani milenial dan wirausaha handal dibidang pertanian. Belajar dari teori dan konsep serta jangan malu untuk belajar dari pengalaman dan kesuksesan orang lain, 2. Miliki cita-cita, impian, harapan, dan visi untuk mencapainya, 3. Jujur, jangan suka berbohong dalam segala hal, 4. Tingkatan kepedulian terhadap sesama serta berlaku sesuai dengan budaya dan etika yang berlaku, 5. Disiplin, jangan sia-siakan kesempatan ini.

Di kesempatan ini Mentan SYL pun menyempatkan diri untuk menyapa dan berdialog secara virtual dengan beberapa mahasiswa dari Polbangtan Bogor, Polbangtan Manokwari, Polbangtan YoMa dan Polbangtan Medan.

“Mari kita jadikan Polbangtan dan PEPI sebagai pendidikan vokasi berkelas nasional hingga internasional. Aku tunggu kalian menjadi pemuda-pemuda yang memiliki frame akademik intelektual yang baik, memiliki agenda-agenda manajemen pertanian yang kuat, sekaligus orang yang berkarakter nasionalis, orang yang menjunjung tinggi bangsanya dan bangga dengan Pancasila, orang-orang yang pandai bersyukur dan tak lupa akan jasa orang tua,” pesan Mentan SYL.

Saphira mahasiswa baru Polbangtan Medan mengungkapkan rasa bahagia dan harunya dapat berbicara langsung dengan Mentan walau secara virutal “Saya ingin menjadi orang berhasil yang bisa membanggakan orang tua dan bermanfaat bagi masyarakat sekitar dengan dedikasi saya di sektor pertanian, ungkap Saphira.

Senada dengan Saphira, Selfi mahasiswa baru dari Polbangtan YoMa pun mengungkapkan kebahagiaannya dapat terpilih menjadi salah satu bagian dari pendidikan vokasi Kementan. “Motivasi saya masuk di Polbangtan Saya ingin menjadi wirausaha sukses dibidang pertanian dan ingin membantu ekonomi keluarga untuk membiayai ibu dan adik-adik”, ujarnya penuh haru.

Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi menyatakan ada yang berbeda pada mabidama tahun ini, semua dilakukan secara online dan virtual dikarenakan pandemi.

“Namun hal ini tidak akan mengurangi semangat kami untuk tetap berkomitmen menyiapkan mahasiswa untuk menjadi wirausahawan muda pertanian (Job creator) dan wirausahawan muda pertanian (Job Creator) dan tenaga siap kerja di bidang pertanian (Job Seeker ),” jelas Dedi Nursyamsi.

Lebih lanjut Dedi menjelaskan selama pelaksanaan mabidama mahasiswa/i dikenalkan dengan kurikulum, sarana dan prasarana pendidikan vokasi, program-program strategis Kementan serta pembinaan karakter melalui kedisiplinan dan rasa cinta pada tanah air.

“Saat ini kami juga sedang melakukan proses transformasi 2 Sekolah Menengah Kejuruan Pembangunan Pertanian (SMKPP) menjadi Polbangtan. Semoga di tahun ini kita akam memiliki 9 Politeknik yakni Polbangtan Medan, Bogor, Gowa, YoMa, Malang, Manokwari, PEPI serta Banjarbaru dan Sembawa”, papar Dedi.

Pengumuman Lain