Ulus Pirmawan, salah satu dari 66 petani Indonesia binaan Kementerian Pertanian dan telah dikukuhkan menjadi Duta Petani Milenial oleh Menteri Pertanian awal April lalu. Saat ini dia sibuk berbagi pengalamannya dalam bertani.
"Setelah dikukuhkan menjadi Duta Petani Andalan, saya akan terus berbagi pengalaman kepada petani dan masyarakat lainnya tentang apa yang saya lakukan selama ini dalam melakukan agribisnis sayuran dari hulu hingga hilir," jelas Pria berusia 46 tahun yang juga pengelola Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S) Wargi Panggupay, saat ini fokus untuk merambah pasar ekspor.
"Rencana mulai bulan Juni, saya akan mengekspor baby buncis Kenya yang saya budidayakan sendiri bersama para petani mitra. Dengan volume ekspor 10-15 ton per bulan dan estimasi harga perkg sekitar Rp 18 ribu, bisa diperoleh omzet penjualan mencapai ratusan juta rupiah," ujarnya semangat.
Ulus Pirmawan, sosok petani sayuran yang ulet dan kini sukses bisnis pertanian yang telah dirintisnya sejak tahun 1993. P4S Wargi Panggupay memiliki luas lahan enam hektar dengan tujuh green house yang ditanami aneka komoditas sayuran berbagai jenis seperti cabai rawit, cabai merah, tomat, lettuce, romaine, dan brokoli.
Bersama lima kelompok tani binaan, P4S Wargi Panggupay juga memasok sayuran ke berbagai pasar di daerah Bandung, Yan’s Fruit and Vegetables supplier sayuran milik alumni magang Jepang dan juga rutin memasok 60 komoditas sayuran ke Toko Tani Indonesia di Jakarta dan Bogor.
Banyak kalangan masyarakat yang datang ke P4S Wargi Panggupay untuk belajar pertanian dari seorang Ulus. Petani, akademisi, petugas pertanian, dan masyarakat lainnya silih berganti datang untuk belajar pertanian, sharing knowledge di P4S Wargi Panggupay. Ulus menjadi salah satu role model suksesnya bisnis pertanian dan pemberdayaan masyarakat, terbukti dengan berbagai penghargaan yang diraih Ulus bersama dengan kelompok taninya.
Salah satu penghargaan kepada Ulus Pirmawan adalah menjadi Petani Teladan oleh Food Agriculture Organization (FAO) yang diberikan pada tahun 2017. Tekadnya kuat untuk menciptakan berbagai model pengembangan bisnis pertanian melalui site plan yang dirancangnya untuk diimplementasikan.
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL) dalam berbagai kesempatan mengatakan bahwa Kementan akan mempercepat regenerasi petani dengan meningkatkan peran generasi muda pertanian dalam mengembangkan dan memajukan sektor pertanian agar lebih prospektif dan berpeluang ekspor.
"Saya makin percaya anak muda yang mau terjun di bidang pertanian punya peluang kehidupan dan ekonomi yang lebih baik. Dengan memanfaatkan teknologi yang tersedia maka dunia dalam genggaman kalian," ujar SYL.
Selengkapnya : https://bit.ly/35qDUxU